Fitur yang baru-baru ini diluncurkan oleh Facebook adalah
adanya marketplace untuk tempat jual beli semua anggota Facebook. Hal ini
disinyalir karena sebenarnya Facebook bukan tempat untuk berjualan, tetapi
banyak sekali anggota-anggota Facebook berjualan di berandanya. Melihat hal ini
Facebook memfasilitasi semua membernya dengan adanya Facebook Marketplace. Setiap
member bebas berjualan disana. Sehingga tujuan utama dari Facebook yang sebagai
platform sosial media tidak teralihkan.
Bagi anda yang berjualan di Facebook marketplace, ada
beberapa strategi jualan di Facebook Marketplace supaya laris. Berikut ini
adalah beberapa strategi yang bisa dicoba dan dijalankan.
A. Konten
1.
Gunakan foto original, karena customer di Facebook lebih suka foto yang asli daripada foto hasil editan. Pembeli di Facebook itu sangat beragam, ada yang sudah biasa belanja online ada juga yang
belum pernah bahkan tidak tahu cara berbelanja online. Biasanya mereka yang
belum pernah, meminta foto yang asli hasil jepretan foto hp atau kamera yang
tidak ada proses editing. Untuk teman-teman yang dropships, foto-foto produk
yang asli bisa teman-teman ambil dari foto ulasan.
2. Berikan deskripsi produk dan label yang lengkap, to the point, menggunakan bahasa yang sederhana sehingga bisa mengurangi pertanyaan dari calon pembeli atau konsumen. Bisa dituliskan kelebihan atau keunggulan produk yang teman-teman jual dalam bentuk poin-poin singkat, tidak dalam bentuk penjelasan yang panjang lebar. Jangan menggunakan bahasa atau kata asing dalam deskripsi produk, karena akan membingungkan konsumen.
B. Riset target market dan produk
1.
Target customer yang dibidik adalah bapak-bapak
atau ibu-ibu yang belum mengenal marketplace dan biasanya berasal dari kalangan
ekonomi menengah ke bawah, yang umurnya itu diatas 30 tahun. Untuk barang-barang
yang dijual biasanya barang-barang koleksi, barang-barang hobi misalnya
perlengkapan sepeda, kaca mata dan lain-lain.
2.
Juallah barang dengan range harga 50.000 – 150.000.
usahakan jangan terlalu murah, karena kita juga harus mengambil profit atau
keuntungan dari barang-barang yang kita jual, dan juga jangan terlalu mahal,
nanti tidak ada yang beli. Karena untuk barang-barang yang mahal, customer
biasanya berbelanja di websitenya langsung atau di marketplace untuk
menghindari penipuan.
3. Target lokasi customer. Untuk mengetahui target lokasi customer bisa mengggunakan google trends. Kita akan mengetahui dari daerah mana pembeli terbanyak untuk produk yang kita jual.
C. Hal-hal yang jangan dilakukan ketika akan
posting produk di Facebook marketplace
1.
Jangan menampilkan nomor kontak atau website
karena kadang ditolak iklannya oleh facebook. Teman-teman bisa memberikan
kontak saat chat langsung dengan customer. Akun sosmed juga jangan dicantumkan
2. Hindari produk dengan target market anak-anak, contohnya produk perlengkapan game, voucher dan token game. Biasanya ribet kalau berurusan dengan anak-anak
D. Support COD
1.
Hampir 99% customer di Facebook marketplace
menginginkan COD. Karena tidak seperti marketplace yang lain yg bisa menjamin
uang customer, karena di Facebook marketplace pembeli harus transfer langsung ke penjual.
2.
Ganti koordinat peta secara berkala karena kalau
pindah koordinat nanti biasanya ada target customer baru juga.
3. Gratis ongkir. Untuk jualan di Facebook, teman-teman harus setting harga itu harus sudah termasuk harga ongkos kirim. Sehingga customer akan lebih tertarik. Padahal pada dasarnya mereka juga yang bayar ongkirnya. Biasanya tingkat dealnya tinggi dengan metode ini. Karena pembeli di Facebook itu tidak mau ribet harus ada ongkir, ada biaya admin dll.
E. Maintenance
1.
Perbaharui postingan setiap 7 hari sekali untuk
menaikkan produk supaya muncul diatas lagi
2. Ganti foto utama secara berkali bisa 3 hari sekali supaya produk kita dianggap update terus oleh Facebook dan akan berada diatas lagi
F. Customer service dan teknik closing
1.
Respon chat. Karena kalau di Facebook itu banyak yang
hit and run, tanya-tanya produk, lalu pergi tanpa membeli.
2.
Gunakan teknik pertanyaan, dan jangan berakhir
di seller pertanyaan tersebut.
3.
Gunakan sapaan. Kalau di Facebook sudah tahu namanya,
jadi disapa dengan menyebutkan namanya, terkesan lebih ramah kalau menyapa dengan nama.
4. Follow up
G. Scale up
1.
Share ke grup Facebook dengan target grup yang sesuai
dengan produk kita, tidak asal share.
2.
Buat banyak akun Facebook
3.
Perbanyak upload produk (varian/lokasi) bisa
juga mengupload produk yang sama tetapi di lokasi yang berbeda
0 Komentar